Kamis, 16 Februari 2012

etil asetat



     I.           Judul : pembuatan etil asetat.

  II.            Tujuan:
1.        Untuk mendapatkan hasil randemen dan masa jenis etil asetat.
2.        Untuk menguji mutu etil astat yang diperoleh dangan menghitung densitas dari etil asetat dan membandingkannya dengan standar nasional indonesia.

III.          Teori Dasar:
Etil asetat adalah senyawa organik dengan rumus CH3CH2OC(O)CH3/ CH3COOC2H5. Senyawa ini merupakan ester dari etanol dan asam asetat. Etil asetat dapat dihirdolisis pada keadaan asam atau basa yang menghasilkan asam asetat dan etanol kembali.
Sifat fisika dan kimia etil asetat dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1. Sifat fisika dan sifat kimia etil asetat.
Sifat Fisika
Sifat Kimia
Berbau Khas
Rumus molekul
Titik didih : 77,1 0C
Mudah menguap
Densitas    : 0,89 gr/cm3
Tidak Beracun
Berat Molekul : 88,12 gr/mol
Tidak Higroskopis

Tidak berwarna

Bahan baku yang digunakan dalam etil asetat adalah asam asetat,etanol dan asam sulfat.
1.      Asam asetat
Asam asetat adalah senyawa kimia asam organik, dan memiliki rumus ini sering kali ditulis dalam bentuk CH3COOH. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2 rumus ini sering ditulis dengan CH3COOH/CH3CO2H. Asam murni disebut dengan asam asetat glacial.

Sifat fisika dan kimia asam asetat dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2. Sifat fisika dan sifat kimia asam asetat
Sifat fisika
Sifat kimia
Densitas: 1,049-1.266  gr/cm
Asam lemah
Massa molar: 60,09gr/mol
higroskopis
Titik lebur: 16,5 0C

Titik didih: 118,1 0C

Titik beku: 16,7 0C

Penampilan : cairan tidak berwarna

Keasaman: 4,76 pada suhu 250C

Aroma: berbau khas


2.      Etanol
Etanol (C2H5OH) disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman berakohol dan temometer modern. Etanol adalah salah satu obat pereaksi tertua.
Etanol termasuk kedalam alkohol rantai tunggal dengan rumus kimia C2H5OH dan rumus empiris C2H6O. Dalam kimia, etanol adalah pelarut yang penting sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis senyawa kimia lainnya. Dalam sejarahnya etanol telah lama digunakan sebagai bahan bakar.


Sifat fisika dan sifat kimia etanol dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. Sifat fisik dan sifat kimia etanol
Sifat fisika
Sifat kimia
Titik didih : 78.40C
Reaksi asam basa
Titik leleh : -114,3
Halogenasi
Densitas : 0,784 gr/cm3
Pembentuk ester
Viskositas : 1200 cP(20)0C
Dehidrasi
Massa jenis
Oksidasi

3.      Asam sulfat
Katalis yang digunakan adalah asam sulfat (H2SO4), karena berlangsungnya reaksi. Reaksi kebalikan hidrolisis yaitu, esterifikasi ficher.
Sifat fisika dan sifat kimia asam sulfat dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4. Sifat kimia dan fisika asam sulfat
Sifat  kimia
Sifat fisika
Dapat bereaksi penih dengan air
Massa molar: 98,08 g/mol
Higroskopis
Penampilan: bening
Dapat bereaksi dengan logam
Densitas: 1,84 g/cm3
Dapat bereaksi dengan asam dan basa
Titik leleh: 100C

Titik didih: 3370C

IV.            Alat:
Adapun alat – alat yang digunakan dalam praktik sebagai berikut:
Tabel  5. Alat proses pembuatan Etil Asetat
No.
Nama alat
Spesifikasi
Jumlah
1.
Piknometer.
Uncalibrasi
1 buah
2.
Gelas ukur.
200 ml
1 buah
3.
Gelas neraca.
100 ml
1 buah
4.
Termometer.

1 buah
5.
Corong kaca.

1 buah
6.
Kaca arloji.

1 buah





























  V.            Bahan:
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam praktik sebagai berikut:
Tabel 6. Bahan pembuatan etil asetat
No
Nama bahan
Jumlah
1
Asam asetat glacial
25 ml
2
Asam sulfat
0.5 ml
3
Etanol
25 ml
4
CaCl2
2gr



VI.            Prosedur pembuatan biodiesel
1.        pipet 25 ml etanol (C2H5OH).
2.        pipet 25 ml asam asetat (CH3COOH).
3.        campurkan etanol dan asam asetat dalam labu distilat.
4.        Tambahkan 0,5 ml asam sulfat (H2SO4).
5.        Pasangkan pendingin atau refluk .
6.        Refluk selama 12 jam.
7.        Lakukan distilasi.
8.        Tambahkan 2 gr kalsium klorida .
9.        Campurkan larutan tersebut kedalam ester.
10.    Saring mengunakan kertas saring.
11.    Uji mutu etil asetat dengan mengukur densitas eti1 asetat.

VII.            Prosedur uji mutu
1.    Timbang piknometer kosong.
2.    Masukkan sampel kedalam piknometer sampai jenuh.
3.    Timbang kembali piknometer tersebut.
4.    Titung densitas dengan rumus:
     = (berat piknometer + sampel) - berat piknometer kosong
volume piknometer kosong

Tidak ada komentar:

Posting Komentar