A. Pengertian Netralisasi
Neutralisasi dapat didefinisikan sebagai reaksi
antara proton (atau ion hidronium) dan ion hidroksida membentuk air. Konsep paling mendasar dan praktis
dalam kimia asam basa tidak diragukan lagi adalah netralisasi. Fakta bahwa asam
dan basa dapat saling meniadakan satu sama lain telah dikenal baik sebagai
sifat dasar asam basa sebelum perkembangan kimia modern.
Netralisasi
Neutralisasi dapat didefinisikan sebagai reaksi antara proton (atau ion
hidronium) dan ion hidroksida membentuk air.
H+ + OH-–> H2O
H3O+ + OH-–> 2H2O
Jumlah mol asam (proton) sama dengan jumlah mol basa
(ion hidroksida).
menyatakan
asam dan basa, n valensi, M konsentrasi molar asam atau basa, dan V volume asam
atau basa. Dengan bantuan persamaan di atas, mungkin untuk menentukan
konsentrasi basa (atau asam) yang konsentrasinya belum diketahui dengan
netralisasi larutan asam (atau basa) yang konsentrasinya telah diketahui.
Prosedur ini disebut dengan titrasi netralisasi.
B.
Contoh reaksi:
a. HCl
+ NaOH -> NaCl + H2O (Asam klorida direaksikan dengan Natrium
hidroksida akan menghasilkan Natrium Klorida (garam) dan air.
b. H+
+ OH-–> H2O
Jumlah mol asam (proton) sama
dengan jumlah mol basa (ion hidroksida).
c. CH3COOH + C2H5OH
CH3CH2COOCH3
+H2O
d. C6 H12O6 2C2H5OH
+ 2CO2
e. RCOOR+NaOH = RCOONa+ROH
f. K+ + Cl- = KCl
C.
Industri
yang menggunakan netralisasi.
1.
Industri
garam
Setiap
asam atau h = garam memiliki ion lawannya, dan reaksi asam basa melibatkan
ion-ion ini. Dalam reaksi netralisasi khas seperti antara HCl dan NaOH,
HCl
|
+
|
NaOH
|
–>
|
NaCl
|
+
|
H2O
|
|
asam
|
basa
|
garam
|
air
|
Selain air, terbentuk NaCl dari ion khlorida, ion
lawan dari proton, dan ion natrium, ion lawan basa. Zat yang terbentuk dalam
netralisasi semacam ini disebut dengan garam. Asalkan reaksi netralisasinya
berlangsung dalam air, baik ion natrium dan ion khlorida berada secara
independen sebagai ion, bukan sebagai garam NaCl. Bila air diuapkan, natrium
khlorida akan tinggal. Kita cenderung percaya bahwa garam bersifat netral karena
garam terbentuk dalam netralisasi. Memang NaCl bersifat netral.
2 Proses Netralisasi minyak
Proses netralisasi atau deasidifikasi pada pemurnian
minyak mentah bertujuan untuk menghilangkan asam lemak bebas yang terdapat
dalam minyak mentah. Asam lemak bebas (FFA) dapat menimbulkan bau yang tengik.
Proses netralisasi yang paling sering digunakan dalam industri kimia adalah proses netralisasi dengan soda kostik, dengan prinsip reaksi penyabunan antara asam lemak bebas dengan larutan soda kostik, yang reaksi penyabunannya sebagai berikut :
Proses netralisasi yang paling sering digunakan dalam industri kimia adalah proses netralisasi dengan soda kostik, dengan prinsip reaksi penyabunan antara asam lemak bebas dengan larutan soda kostik, yang reaksi penyabunannya sebagai berikut :
R----COOH +
NaOH R-COONa
+ H2O
Kondisi reaksi yang optimum pada tekanan atmosfir
adalah pada suhu 70 oC, dimana reaksinya merupakan reaksi
kesetimbangan yang akan bergeser ke sebelah kanan.
Soda kostik yang direaksikan biasanya berlebihan,
sekitar 5 % dari kebutuhan stokiometris. Sabun yang terbentuk dipisahkan
dengan cara pengendapan. Soda kostik disamping berfungsi sebagai
penetralisir asam lemak bebas, juga memiliki sifat penghilang warna
(decoulorization).
3.
Industri NaBr
NaBr adalah sejenis garam yang berfungsi sebagai
pelarut, membuat pasta gigi, dan penenang saraf.
NaOH + HBr
NaBr
4. Industri sabun
Reaksi
saponifikasi pada sabun adalah contoh reaksi netralisasi.
RCOOR+NaOH
= RCOONa+ROH
5. Industri KCl
KCl
berfungsi sebagai pembuat pupuk.
K+
+ Cl- = KCl
D. K3 netralisasi:
1. Gunakan
APD dengan baik.
2.
Sediakan APAR di sekitar area proses netralisasi.
3. adanya
pemeriksaan instilasi alat.
4. adanya pemeriksaan
instilasi listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar