Sabtu, 07 Januari 2012

netralisasi

A.    Pengertian Netralisasi
Neutralisasi dapat didefinisikan sebagai reaksi antara proton (atau ion hidronium) dan ion hidroksida membentuk air. Konsep paling mendasar dan praktis dalam kimia asam basa tidak diragukan lagi adalah netralisasi. Fakta bahwa asam dan basa dapat saling meniadakan satu sama lain telah dikenal baik sebagai sifat dasar asam basa sebelum perkembangan kimia modern.
Netralisasi Neutralisasi dapat didefinisikan sebagai reaksi antara proton (atau ion hidronium) dan ion hidroksida membentuk air.
H+ + OH-–> H2O
H3O+ + OH-–> 2H2O
Jumlah mol asam (proton) sama dengan jumlah mol basa (ion hidroksida).
menyatakan asam dan basa, n valensi, M konsentrasi molar asam atau basa, dan V volume asam atau basa. Dengan bantuan persamaan di atas, mungkin untuk menentukan konsentrasi basa (atau asam) yang konsentrasinya belum diketahui dengan netralisasi larutan asam (atau basa) yang konsentrasinya telah diketahui. Prosedur ini disebut dengan titrasi netralisasi.
B.      Contoh reaksi:
a.       HCl + NaOH -> NaCl + H2O (Asam klorida direaksikan dengan Natrium hidroksida akan menghasilkan Natrium Klorida (garam) dan air.
b.      H+ + OH-–> H2O
Jumlah mol asam (proton) sama dengan jumlah mol basa (ion hidroksida).
c.       CH3COOH + C2H5OH                     CH3CH2COOCH3 +H2O
d.      C6 H12O6                      2C2H5OH + 2CO2
e.       RCOOR+NaOH = RCOONa+ROH
f.       K+ + Cl- = KCl



C.    Industri yang menggunakan netralisasi.
1.                  Industri garam
Setiap asam atau h = garam memiliki ion lawannya, dan reaksi asam basa melibatkan ion-ion ini. Dalam reaksi netralisasi khas seperti antara HCl dan NaOH,
HCl
+
NaOH
–>
NaCl
+
H2O

asam

basa

garam

air

Selain air, terbentuk NaCl dari ion khlorida, ion lawan dari proton, dan ion natrium, ion lawan basa. Zat yang terbentuk dalam netralisasi semacam ini disebut dengan garam. Asalkan reaksi netralisasinya berlangsung dalam air, baik ion natrium dan ion khlorida berada secara independen sebagai ion, bukan sebagai garam NaCl. Bila air diuapkan, natrium khlorida akan tinggal. Kita cenderung percaya bahwa garam bersifat netral karena garam terbentuk dalam netralisasi. Memang NaCl bersifat netral.
2  Proses Netralisasi minyak
Proses netralisasi atau deasidifikasi pada pemurnian minyak mentah bertujuan untuk menghilangkan asam lemak bebas yang terdapat dalam minyak mentah. Asam lemak bebas (FFA) dapat menimbulkan bau yang tengik.
Proses netralisasi yang paling sering digunakan dalam industri kimia adalah proses netralisasi dengan soda kostik, dengan prinsip reaksi penyabunan antara asam lemak bebas dengan larutan soda kostik, yang reaksi penyabunannya sebagai berikut :
R----COOH   +   NaOH                           R-COONa    +   H2O
Kondisi reaksi yang optimum pada tekanan atmosfir adalah pada suhu 70  oC, dimana reaksinya merupakan reaksi kesetimbangan  yang akan bergeser ke sebelah kanan.
Soda kostik yang direaksikan biasanya berlebihan, sekitar 5  % dari kebutuhan stokiometris. Sabun yang terbentuk dipisahkan dengan cara pengendapan.  Soda kostik disamping berfungsi sebagai penetralisir asam lemak bebas, juga memiliki sifat penghilang warna (decoulorization).
3. Industri NaBr
NaBr adalah sejenis garam yang berfungsi sebagai pelarut, membuat pasta gigi, dan penenang saraf.
NaOH + HBr              NaBr
4. Industri sabun
Reaksi saponifikasi pada sabun adalah contoh reaksi netralisasi.
RCOOR+NaOH = RCOONa+ROH
5. Industri KCl
KCl berfungsi sebagai pembuat pupuk.
K+ + Cl- = KCl
D. K3 netralisasi:
1. Gunakan APD dengan baik.
2. Sediakan APAR di sekitar area proses netralisasi.
3. adanya pemeriksaan instilasi alat.
4. adanya pemeriksaan instilasi listrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar