sudah satu tahun yang lalu adis UN.
adis rasa pemerintah membuat 20 soal itu sangat sia-sia. seperti orang yang kurang kerjaan.
kalau mau menghilangkan kecurangan bukan paket yang diperbanyak tapi, pengawaawan dan pendidikan yang diperketat.
pencontek itu sudah ada dan dibiarkan guru/pengawas sebelum adis masuk SD.
dulu adis duduk di samping penyontek dan nilai kami selalu sama, 10. karena adis kesal adis suruh dia pakai buku adis yang sudah di isi dengan jawaban yang salah. dan adis jawab dengan benar.
setelah buku latihan dikembalikan dan ternyata nilai kami masih sama walau jawaban sangat perbeda. jadi adis protes. karena adis masih kecil dan gurunya sudah sangat tua. jadi adis ngomongnya dengan takut-takut.
adis: bu, kenapa si tukimin nilainya sama dengan adis? padahal kan jawabanya salah semua.
lalu si guru menjawabnya dengan enteng.
guru: karena ibu tahu. si tukimin pasti nyontek sama kamu. makanya walau salah jawabnya nilainya tetap sepuluh.
sudah lebih dari 12tahun tapi, kata-kata guru adis selalu adis ingat karena kesel banget. tidak bisa salahkan murid karena murid diberikan kebebasa untuk menyontek. dan saat telah jadi siswa di bangku SMA itu tetap menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan.
ini hanya opiniku dari pengalamanku sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar