I.
Judul : pembuatan
etil asetat.
II.
Tujuan:
1.
Untuk
mendapatkan hasil randemen dan masa jenis etil asetat.
2.
Untuk
menguji mutu etil astat yang diperoleh dangan menghitung densitas dari etil asetat
dan membandingkannya dengan standar nasional indonesia.
III.
Teori
Dasar:
Etil
asetat adalah senyawa organik dengan rumus CH3CH2OC(O)CH3/
CH3COOC2H5. Senyawa
ini merupakan ester dari etanol dan asam asetat. Etil asetat dapat dihirdolisis pada
keadaan asam atau basa yang menghasilkan asam asetat dan etanol kembali.
Sifat
fisika dan kimia etil asetat dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1. Sifat fisika
dan sifat kimia etil asetat.
Sifat Fisika
|
Sifat Kimia
|
Berbau Khas
|
Rumus molekul
|
Titik didih : 77,1 0C
|
Mudah menguap
|
Densitas : 0,89 gr/cm3
|
Tidak Beracun
|
Berat Molekul : 88,12 gr/mol
|
Tidak Higroskopis
|
Tidak berwarna
|
Bahan baku yang digunakan dalam etil asetat adalah asam
asetat,etanol dan asam sulfat.
1. Asam
asetat
Asam
asetat adalah senyawa kimia asam organik, dan memiliki rumus ini sering kali
ditulis dalam bentuk CH3COOH. Asam cuka memiliki rumus empiris C2H4O2
rumus ini sering ditulis dengan CH3COOH/CH3CO2H.
Asam murni disebut dengan asam asetat glacial.
Sifat
fisika dan kimia asam asetat dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 2. Sifat fisika
dan sifat kimia asam asetat
Sifat fisika
|
Sifat kimia
|
Densitas: 1,049-1.266 gr/cm
|
Asam lemah
|
Massa molar: 60,09gr/mol
|
higroskopis
|
Titik lebur: 16,5 0C
|
|
Titik didih: 118,1 0C
|
|
Titik beku: 16,7 0C
|
|
Penampilan : cairan tidak berwarna
|
|
Keasaman: 4,76 pada suhu 250C
|
|
Aroma: berbau khas
|
2. Etanol
Etanol
(C2H5OH) disebut juga etil alkohol, alkohol murni,
alkohol absolut, atau alkohol. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat
ditemukan pada minuman berakohol dan temometer modern. Etanol adalah salah satu
obat pereaksi tertua.
Etanol
termasuk kedalam alkohol rantai tunggal dengan rumus kimia C2H5OH
dan rumus empiris C2H6O. Dalam kimia, etanol adalah pelarut yang
penting sekaligus sebagai stok umpan untuk sintesis senyawa kimia lainnya.
Dalam sejarahnya etanol telah lama digunakan sebagai bahan bakar.
Sifat
fisika dan sifat kimia etanol dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3. Sifat fisik
dan sifat kimia etanol
Sifat fisika
|
Sifat kimia
|
Titik didih : 78.40C
|
Reaksi asam basa
|
Titik leleh : -114,3
|
Halogenasi
|
Densitas : 0,784 gr/cm3
|
Pembentuk ester
|
Viskositas : 1200 cP(20)0C
|
Dehidrasi
|
Massa jenis
|
Oksidasi
|
3. Asam
sulfat
Katalis
yang digunakan adalah asam sulfat (H2SO4), karena berlangsungnya reaksi. Reaksi kebalikan
hidrolisis yaitu, esterifikasi ficher.
Sifat
fisika dan sifat kimia asam sulfat dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel
4. Sifat kimia dan fisika asam sulfat
Sifat kimia
|
Sifat fisika
|
Dapat bereaksi penih dengan air
|
Massa molar: 98,08 g/mol
|
Higroskopis
|
Penampilan: bening
|
Dapat bereaksi dengan logam
|
Densitas: 1,84 g/cm3
|
Dapat bereaksi dengan asam dan basa
|
Titik leleh: 100C
|
Titik didih: 3370C
|
IV.
Alat:
Adapun
alat – alat yang digunakan dalam praktik sebagai berikut:
Tabel 5.
Alat proses pembuatan Etil Asetat
No.
|
Nama alat
|
Spesifikasi
|
Jumlah
|
1.
|
Piknometer.
|
Uncalibrasi
|
1 buah
|
2.
|
Gelas ukur.
|
200 ml
|
1 buah
|
3.
|
Gelas neraca.
|
100 ml
|
1 buah
|
4.
|
Termometer.
|
1 buah
|
|
5.
|
Corong kaca.
|
1 buah
|
|
6.
|
Kaca arloji.
|
1 buah
|
|
V.
Bahan:
Adapun
bahan-bahan yang digunakan dalam praktik sebagai berikut:
Tabel 6. Bahan pembuatan etil asetat
No
|
Nama bahan
|
Jumlah
|
1
|
Asam asetat glacial
|
25 ml
|
2
|
Asam sulfat
|
0.5 ml
|
3
|
Etanol
|
25 ml
|
4
|
CaCl2
|
2gr
|
VI.
Prosedur
pembuatan biodiesel
1.
pipet 25 ml etanol (C2H5OH).
2.
pipet 25 ml asam asetat (CH3COOH).
3.
campurkan etanol dan asam asetat dalam
labu distilat.
4.
Tambahkan
0,5 ml asam sulfat (H2SO4).
5.
Pasangkan
pendingin atau refluk .
6.
Refluk
selama 1
– 2 jam.
7.
Lakukan
distilasi.
8.
Tambahkan
2 gr kalsium klorida .
9.
Campurkan
larutan tersebut kedalam ester.
10.
Saring
mengunakan kertas saring.
11.
Uji
mutu etil asetat dengan mengukur densitas eti1 asetat.
VII.
Prosedur
uji mutu
1. Timbang piknometer kosong.
2. Masukkan sampel kedalam piknometer sampai
jenuh.
3. Timbang kembali piknometer tersebut.
4. Titung densitas dengan rumus:
= (berat piknometer +
sampel) - berat
piknometer kosong
volume
piknometer kosong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar