A.
INDUSTRI ASAM SULFAT.
Bahan: sulfur, oksigen air.
Pembuatan: cara sederhana dengan pembakaran sulfur (belerang).
Cara lain:
1.Sulfur dicairkan dan
dimurnikan.
2. Di Bakar dengan oksigen untuk mengahasilkan SO2.
3. Lalu tambahkan katalis(V2O5) dan menghasilkan
SO3.
4. Penyerapan SO3 dilarutkan ke air untuk menghasilkan
asam sulfat (H2SO4).
Flowsheet:
Gambar 1. Asam sulfat.
B. INDUSTRI ASAM
NITRAT .
Bahan: amonia, udara,
air, dan katalis kasa platina-10% rhodium
Proses:
1. Udara ditekan hingga 0.86 MP dan
dipanaskan hingga 250oC
2. Amonia (NH3) dicampur dengan
udara – campuran adalah 10% amonia (vol)
3. Campuran mengalir melawati pack of flat gauzes, memghasilkan
nitrogen oksida
(NO) –
efisiensi 95%, 930oC
4. Gas nitrogen oksida
didinginkan tail-gas heater – menuju
nitrogen dioksida (NO2)
5. Gas yang telah didinginkan
mengalir melewati kondensor, dimana sebagian dari gas dikondensasi menjadi asam
lemah
6. Gas yang tidaak terkondensasi mengalir
dari bawah menara absorpsi
7. Asam lemah dipompa menuju intermediate
bubble-cap tray dalam menara absorpsi
8. Air dingin disirkulasikan
melewati bagian atas menara absorpsi
9. Gas yang tidak
terkondensasi mengalir ke atas melewati menara dan diserap oleh air,
menghasilkan asam nitrat.
10. Oksida nitrat bereaksi dengan oksigen
berlebih menghasilkan nitrogen dioksida yang kemudian menjadi asam nitrat
11. Asam nitrat mengalir dari bawah menara
absorpsi menuju bleacher, dimana
nitrogen oksida tak terlarut
12. Gas sisa meninggalkan menara
absorpsi dipanaskan kembali melalui interaksi dengan proses gas pada tahap (4)
13. Gas sisa panas digunakan kembali
untuk memanaskan air yang masuk (tahap 1)
14. Produk akhir, asam nitrat, diperoleh
setelah proses bleaching.
Flowsheet:
Gambar 2. Asam nitrat.
C. DIMETHYL TEREPHTHALATE (DMT)
Bahan: Metanol, p-Toluic Acid, Monomethyl Terephthalate, p-Xylenesisa,
dan DMT.
Proses:
1. Bahan-bahan
tersebut masuk ke dalam reaktor dari atas reaktor dan dikontakkan dengan udara
yang mengandung gas oksigen dari arah bawah reaktor (aliran counter-courent)
dengan tekanan 4 atm dan suhu 1600C. Produk bawah dari reaktor
berupa p-Toluic Acid, Monomethyl Terephthalate, p-Xylenesisa,
dan DMT recycle dialirkan ke dalam esterifier dan produk atas berupa excess
udara .Produk bawah berupa p-Methyl Toluate, DMT, sisa p-TA, sisa
MMT dialirkan ke kolom destilasi.
2. Sedangkan produk
atasnya yang berupa gas methanol dan gas H2O diubah fasanya menjadi
cair.Produk atas yang berupa uap bahan-bahan organik tersebut sebagian
dikembalikan sebagai recycle. Sedangkan produk bawah yang berupa katalis
dan sedikit DMT dialirkan ke kolom distilasi.
3. Terjadi
pencampuran antara methanol, DMT, p-TA. Dari pencampuran tersebut terbentuk
p-MT dan H2O hasil reaksi antara methanol dan p-TA.
4. Hasil campuran
tersebut dialirkan ke dalam kristalisator. Untuk dipisahkan antara DMT dan
Katalis.
5. Sedangkan produk
bawah masuk ke dissolver.Uap DMT dan p-TA keluar sebagai produk kolom atas,
hasil destilatnya sebagian dikembalikan sebagai refluk dan sebagian dialirkan
ke dalam dissolver.
6. Untuk dipisahkan
antara DMT dan Katalis.
7. Di dalam
dissolver yang beroperasi pada tekanan 1 atm dan suhu 86,880C.
Didalam kristalisator, terbentuk padatan DMT yang tercampur dengan katalis yang
terikut di dalam DMT. Di dalam melter padatan DMT tersebut dipanaskan hingga
mencair pada suhu 1410C. Lelehan DMT tersebut dialirkan ke
tangki produk DMT.
8. penyaringan atau
meniris air dengan pemutaran yang cepat.
9. terjadi
pencampuran antara methanol, DMT, p-TA. Dari pencampuran tersebut terbentuk
p-MT dan H2O hasil reaksi antara methanol dan p-TA. Hasil campuran
tersebut dialirkan ke dalam kristalisator.(wordpress)
10. masuk ke melter
untuk mengukur titik leleh.(lemigas).
11. terjadi
pencampuran kembali.
Flowsheet:
Gambar 3. Proses pembuatan DMT dengan Proses
witten.
Keterangan : 1.
Oxidation reaktor; 2)esterifier; 3,11)methanol recovery; 4,6)kolom destilasi;
7) kristalizer; 8) centrifuge; 9) dissolver; 10) melter .
D. IDUSTRI HYDROGEN
Bahan: H20
Proses kerja:
1. H2O dipecah
hingga terbagi atom H dan atom O.
2. Diberikan
katalis dan di steam(uap air). Menghasilkan hydrogen dan CO2.
3. Dilakukan
pemurnian atau distilasi.
E. INDUSTRI NAFTA.
Bahan :
nafta.
Proses:
1. feed nafta mengandung kotoran-kotoran molekul non-hidrokarbon
senyawa organik berupa sulfur, nitrogen, oksigen dan
juga organik logam, sehingga umpan nafta tersebut perlu dimurnikan lebih dulu
pada proses hidromurnian.
2. Lalu diberikan katalis reformer bifungsional mempunyai inti aktif logam
(mono dan bi-metal) dan inti aktif asam (Al2O3Cl).
3. Kotoran non-hidrokarbon umpan nafta dapat menurunkan
aktivitas katalis reformer bi-fungsional.( inuyashaku).
Flowsheet:
Gambar 5:
poses produksi nafta.
E. INDUSTRI AMONIA.
Bahan: H2,N2,
sulfur.
Proses:
1.
Umpan treating unit dan
desufirisasi agar senyawa belerang hilang.
2.
Refomg unit agar terdapat gas H, N, air dan karbon
dioksida.
3.
Purifikasi dan methanasi agar
air dan karbon dioksida terpisah.
4.
Sintesa loop dan amoniak
refrigerant sebagai pemisah amoniak cair
dengan gas synthesa.
Flowsheet:
INDUSRI YANG
MENGUNAKAN KATALIS
Di Susun Oleh:
Nama: Adistya Ayu .S
NISN: 9940732971
Program Keahlian: Teknik Kimia Industri
Bidang pelajaran:
PIK(proses industri kimia)
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
NEGERI 2 PEKANBARU
JL PATTIMURA NO. 14 TELP (0761) 23326
PEKANBARU T.A 2010/2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar