Puisiku
Dari awal aku memang tak punya apa-apa.
Kasih sayang, cinta, harta, bahkan tubuhku
sendiri.
Dari awal mungkin hanya aku yang tak sadar
bahwa semuanya bukan milikku.
Saat ayah tak Berjaya lagi, di saat itulah cinta
orang tua kepadaku pergi.
Sejak saat itu orang yang menyayangiku satu
persatu pergi dariku.
Sejak saat itu tubuh ini semakin lemah.
Dan saat itu aku masih merasa sombong dengan
teman-teman palsuku.
Takku sanggka sakitnya jatuh dari masa jaya
ayahku membuat tubuhku semakin lemah.
Memang bukan harta yang aku pikirkan,
Tapi, aku tak menyangka teman-teman terbaikku
hanya melihat harta yang aku miliki.
Aku yang tak sadar aku yang bergantung pada
mereka malah menjadi hiburan mereka.
Sudah terjatuh tertimpa tangga pula, pepatah
itu yang tepat buatku saat itu.
Ku coba berdiri walau sulit bagiku.
Aku merasa sangat bodoh.
Aku, aku tertipu dengan penjilat-penjilat
biadap itu.
Akulah manusia menyedihkan.
Walau aku menjerit sekeras-kerasnya tak ada
yang mendengar dan menggerti.
Hati yang perih ini tak dapat sembuh begitu
saja.
Aku coba mengubah diri.
Aku terlahir kembali.
Walau, luka di hati ini masih basah.
Aku merubah kebiasaan hingga tutur kataku.
Aku yang merasa seorang bangsawan berubah
menjadi rakyat jelata.
Aku ingin orang dapat mengerti rasa sakitku.
Aku ingin orang dapat sadar aku telah berubah.
Tapi, tak ada yang bisa mengerti.
AKU BUNUH KAMU!!
puisi saat UN SMP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar